Minggu, 02 Desember 2012

SKENARIO KONSPIRASI : DRAKULA, MITOS ATAU FAKTAKAH?

SKENARIO KONSPIRASI : DRAKULA, MITOS ATAU FAKTA ?

  1. Sosok Drakula di Masyarakat
Seluruh manusia di muka bumi, pernah mendengar apa dan bagaimana sosok Drakula si Penghisap Darah. Ada yg menyebutnya juga sebagai Vampire, walau sebenarnya keduanya memiliki latar belakang cerita yang berbeda. Sosok Vampir diceritakan sebagai korban-korban Dracula, yang melalui gigitan di leher, dapat mengubah manusia menjadi Vampir.
Cerita- Cerita seperti ini memang diangkat dr mitos sosok seorang Pangeran Kegelapan bernama Vlad yg mendiami sebuah Puri di puncak Bukit Transylvania, di sebuah wilayah di Rumania. Wujudnya di gambarkan sebagai Pria elegant, berjas panjang, tampan dan memiliki dua taring yang panjang ketika ia sedang kehausan.
Tapi benarkah sosok ini hanya menjadi mitos atau dongeng hanya untuk mnakuti anak-anak yg nakal ?
Ternyata, banyak orang  yang mencurigai, bahwa penggambaran tokoh drakula yang ada selama ini hanya mengelabui Umat Islam. Sebab, sesungguhnya sosok si Penghisap darah ini nyata adanya. Sosok inilah pembantai 300.000 orang umat Islam.
  1. Pembantaian Umat Muslim

Vlad III atau Vlad Tepes merupakan putra seorang Panglima Militer bernama Basarab, yang di poskan di Transylvania. Pemilik nama asli Dracula ini dilahirkan pd 1431 M, di Benteng Sighisoara, Rumania. Oleh ayahnya, Vlad III, diangkat sebagai anggota Orde Naga. Kata “Dracul”, merupakan istilah untuk menyebut Naga.
Vlad III tumbuh sebagai anak yang rendah diri dan tertutup dengan kebiasaan-kebiasaan sadis yang dibawa sejak kecil. Ia sering menangkap tikus dan burung, lalu menyula (menusukkan sesuatu dr lubang dubur atau kemaluan hingga tembus ke mulut, perut, dada atau leher) binatang-binatang tersebut dengan tombak-tombak kecil. Perilaku sadis ini terbawa kepadanya hingga dewasa.
Ketika Pasukan Ottoman Turki berhasil memenangkan perang, Vlad Dracul memutuskan untuk memeluk Islam. Bukan karena keimanannya, tapi karena ia berpura-pura agar tidak dihukum. Selain itu, ia ingin mempelajari seni tempur pasukan Islam yang luar biasa.
Penyamarannya begitu sempurna, sehingga kekaisaran Turki membantunya untuk berkuasa di Wallachia. Pada masa inilah teror-teror mengerikan itu mendapatkan momentumnya. Segera setelah ia meimiliki kekuasaan, Vlad Dracul mendeklarasikan pemberontakannya kepada Turki. Para prajurit Turki yg dulu membantunya, ditangkap dan dipenjarakan. Para tenara Islam itu dilempari dengan kotoran dan batu, lalu dipukuli sepanjang menuju tanah lapang.
Rakyat Wallachia mendukung tindakan penguasa baru mereka. Sesampainya di lapangan, satu per satu prajurit di sula dan di biarkan mati kesakitan serta kehabisan darah. Para pemuda- pemuda Turki yang sedang belajar pun tak lepas dari siksaan Vlad Dracul. Mereka di tangkap, ditelanjangi, dipukul dan dikumpulkan dalam satu bangunan. Setelah itu dibakar hidup-hidup.
Vlad juga melakukan cara-cara penyiksaan lain, seperti memotong payudara, memaku topi ke kepala korban, menyeret korban dengan kuda, hingga organ tubuhnya terlepas, memanggang hidup-hidup, dan aneka jenis siksaan lain, yang tak terbayangkan deritanya. Total korban Vlad Dracul diperkirakan hingga 300.000 umat Muslim.
  1. Alasan disembunyikannya Kisah Pembantaian Umat Muslim
Banyak sejarawan Islam mengatakan, bahwa fakta ini disimpan rapat-rapat, oleh Barat, agar umat Islam melupakan sejarah kelam atas pembantaian sadis tersebut. Bagi Barat, Vlad Dracul, adlaah pahlawan perang. Namun bagi tentara muslim, dia adalah seorang murtad yg secara biadab menumpahkan darah umat muslim dengan cara-cara iblis. Kebiadaban Vlad akhirnya dapat ditumpas oleh Sultan Memed II. Mayat Vlad, diyakini telah dikuburkan di sebuah biara bernama Snagov Monastery hingga saat ini.

  1. Pembelokan Fakta Sejarah
Untuk mengelabui fakta sejarah yg terjadi, dihembuskanlah cerita Pangeran Penghisap darah, dan propaganda yg sangat berbeda dengan fakta sejarah aslinya, agar tidak terjadi pemikiran balas dendam dari Umat Islam.
About these ads

1 komentar: